Senin, 11 Mei 2015

     diam kita tertindas atau bangkit kita melawan

ditengah pekiknya sinar matahari di siang hari
mereka ada di sawah yg biasa di sebut petani
namun siapa yang peduli?
mereka tiada berarti
ya.. mereka sangat tidak berarti untuk mereka yang sibuk berdiskusi
entah itu diskusi harta atau istri

lika liku sulitnya kehidupan mungkin sudah tak asing lagi
bagi petani yang kekurangan ekonomi
tapi mengapa yg disana hanya berdiam diri?
apa mereka buta dan tuli?

tentu tidak sahabat,
tentu tidak para petani,
tentu tidak para buruh tani,
mereka justru sibuk berdiskusi dengan sebatang rokok dan secangkir kopi
dan menghitung jatah uang untuk istri
mereka lupa bahwa mereka pernah berjanji
mereka juga lupa pada kami yang hanya petani
ketika teriakan teriakan bertebaran disana sini 
mereka hanya bisa merengut dahi
itukah pemimpin-pemimpin Indonesia ini?
pantas saja negara ini disebut-sebut sebagai negara korupsi

sudah saatnya kita bangkit
sudah saatnya kita melawan
sudah saatnya kita berani memborbardir Nepotisme
ditengah-tengah pekiknya terik matahari
ditengah-tengah sulitnya ekonomi
hanya ada dua pilihan, ingat !! hanya ada dua pilihan
diam kita tertindas atau bangkit kita melawan !!!!!!!

                                                                                                                                                                                                                    Arif Falahuddin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar